Saat pertama kali membaca Novel Dilan 1990, aku mulai menyukai
sosoknya. Sosok seorang remaja SMA, panglima tempur salah satu geng
motor di Bandung, siswa cerdas yang humoris dan setia kawan. Caranya
mendekati Milea Adnan Hussain yang unik, yang mungkin tidak terpikirkan
oleh remaja pada umumnya. Dilan. Sosok yang banyak digilai oleh para
remaja di jaman sekarang, tentunya setelah sosok Dilan terekspos di
dalam Novel karya Surayah alias Ayah Pidi Baiq. Ayah Pidi sendiri sudah
mengakui bahwa tokoh-tokoh di dalam novel tersebut adalah non fiktif,
termasuk Milea dan Dilan. Dari situlah semakin banyak pembaca yang
penasaran bagaimana sosok mereka di dunia nyata. Belakangan juga
diketahui Milea yang sempat aktif di twitter, bahkan sempat berbalas
cuitan dengan Ayah Pidi di akun Mama Lia @MileaAdnan. Dalam akun
tersebut, terlihat beberapa foto yang sempat diunggah Milea. Foto-foto
tersebut diakui Milea, diambil mulai dari tahun 90an saat masih SMA
sampai tahun 2000an.
Munculnya foto-foto tersebut membuat penggemar Novel Dilan semakin dibuat penasaran dengan sosok Dilan yang sebenarnya. Bahkan banyak yang berasumsi bahwa Dilan sebenarnya adalah Ayah Pidi Baiq sendiri. Ketika membaca Novel Milea Suara dari Dilan, aku sempat meragukan asumsi para penggemar, karena di situ Dilan menulis bahwa Ayah menemuinya untuk meminta Dilan menulis novel Milea, menceritakan kisah Dilan di Milea, yang tidak diceritakan di novek sebelumnya berdasarkan sudut pandang Dilan. Selain itu, aku juga berpikir, jika memang Ayah Pidi adalah Dilan, mengapa Novel Dilan pertama kali dibuat berdasarkan cerita dan sudut pandang Milea? Kenapa tidak langsung saja dari sudut pandang Dilan?
Tetapi, lama-kelamaan aku mulai berpikir kembali, setelah stalking twitter dan instagram Ayah Pidi, ada banyak kesamaan antara Dilan dan Ayah Pidi. Beberapa kesamaan yang bisa kurangkum :
Terimakasih sudah membaca. Salam rindu untuk panglima tempur yang pernah sangat menyukai si pemakan lumba-lumba. Siapapun kamu, dan dimanapun kamu berada.
Munculnya foto-foto tersebut membuat penggemar Novel Dilan semakin dibuat penasaran dengan sosok Dilan yang sebenarnya. Bahkan banyak yang berasumsi bahwa Dilan sebenarnya adalah Ayah Pidi Baiq sendiri. Ketika membaca Novel Milea Suara dari Dilan, aku sempat meragukan asumsi para penggemar, karena di situ Dilan menulis bahwa Ayah menemuinya untuk meminta Dilan menulis novel Milea, menceritakan kisah Dilan di Milea, yang tidak diceritakan di novek sebelumnya berdasarkan sudut pandang Dilan. Selain itu, aku juga berpikir, jika memang Ayah Pidi adalah Dilan, mengapa Novel Dilan pertama kali dibuat berdasarkan cerita dan sudut pandang Milea? Kenapa tidak langsung saja dari sudut pandang Dilan?
Tetapi, lama-kelamaan aku mulai berpikir kembali, setelah stalking twitter dan instagram Ayah Pidi, ada banyak kesamaan antara Dilan dan Ayah Pidi. Beberapa kesamaan yang bisa kurangkum :
- Dilan orang Bandung, Ayah juga
- Dilan anak geng motor, Ayah juga
- Dilan anak band, Ayah juga
- Dilan suka bikin puisi, Ayah juga
- Dilan suka gambar, Ayah juga
- Dilan gila, Ayah juga
- Dilan pengen kuliah Seni di ASRI Jogja, tapi jadinya kuliah di salah satu Universitas Negeri di Bandung yang tidak disebutkan. Dan Ayah adalah alumni Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB.
- Di Novel Dilan disebutkan bahwa pada tahun 1977 Dilan berusia sekitar 5 tahun. Ayah Pidi kelahiran 1972.
Terimakasih sudah membaca. Salam rindu untuk panglima tempur yang pernah sangat menyukai si pemakan lumba-lumba. Siapapun kamu, dan dimanapun kamu berada.
No comments:
Post a Comment